Tuesday 17 May 2011

SUKSES PENGENDALIAN ULAT API DENGAN INSEKTISIDA CYPERIN 250 EC



Jenis-jenis ulat api yang paling banyak ditemukan adalah Setothosea asigna, Setora nitens, Darna trima, Darna  diducta dan Darna bradleyi. (Norman dan Basri, 1992). Setora nitens memiliki siklus hidup yang lebih pendek dari S. asigna yaitu 42 hari  Darna trima, mempunyai siklus hidup sekitar 60 hari (Hartley, 1979). a. Ulat menyukai daun kelapa sawit tua, tetapi apabila daun-daun tua sudah habis ulat juga memakan daun-daun muda. Ngengat aktif pada senja dan malam hari, sedangkan pada siang hari hinggap di pelepah-pelepah daun tua dengan posisi terbalik (kepala di bawah). Pada D. trima, di waktu siang hari, ngengat suka hinggap di daun-daun yang sudah kering dengan posisi kepala di bawah dan sepintas seperti ulat kantong. 


 Seiring dengan pergantian musim yang tidak menentu ( anomali ) dimungkinkan terjadinya peningkatan intensitas serangan ulat , terutama jenis ulat api pada perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah.  

Lokasi yang terserang
praktisi perkebunsn melakukan langkah-langkah cepat, tepat dan strategis dengan melaksanakan sensus terhadap laporan dari lapangan tentang adanya tanda-tanda dini terjadinya serangan ulat bulu. Seperti yang dikatakan beliau bahwa tindakan ini dilaksanakan untuk mencegah terjadinya lonjakan serangan  hama" Outbreak " dan meluas ke blok-blok lain.

Perlakuan kutip hama dilakukan diawal, kemudian dilanjutkan dengan aplikasi Insektisida , yang diharapkan dapat dikendalikan dengan baik dan mencegah terjadi kerugian yang lebih besar lagi.

Uji pengendalian hama terpadu dengan Insektisida Cyperin 250 EC telah dilakukan  Dengan uji perlakuan ini diharapkan pengendalian Ulat api jenis D.trima ini dapat memproleh hasil yang efektif, efesien, dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan.


Perlakuan Uji aplikasi ini dilaksanakan pada hari Senin, Tanggal 16 Mei 2011 di Estate. Setelah dilakukan penyemprotan kemudian dilanjutkan dengan pengamatan langsung. Dari pengamatan diperoleh hasil bahwa  ulat api langsung berjatuhan ( non aktif ) dan dimungkinkan 90 % mati dengan waktu 1- 2 menit setelah penyemprotan. Sensus lanjutan dilaksanakan 3 HSA untuk memastikan bahwa pengendalian efektif dan ulat api dapt dikendalikan dengan baik. Kemudian dilanjutkan dengan uji aplikasi Insektisida jenis Agent 50 SC dan Chepate 75 SP yang bersifat sistemik.
Ulat Api Jatuh dari daun
 Kesimpulan dari Uji Aplikasi tersebut diatas adalah :
  1. Cyperin 250 EC sangat efektif untuk mengendalikan ulat api jenis D.trima  sehingga direkomendasikan untuk digunakan.
  2. Siklus hidup hama ulat api terutama jenis D.trima perlu diperhatikan dan diamati dengan baik dan kontinyu sehingga memudahkan dalam pengendalian.
  3. Insektisida Chepate 75 SP derekomendasikan untuk pengendalian ulat kantong, dan Insektisida Agent 50 SC untuk pengendalian ulat kantong dan ulat api secara sistemik.

Terima Kasih

Penulis : hariantony.tony@id.nufarm.com





No comments: